Senin, 07 Mei 2012

pembelajaran bermakna

Menurut Ausubel ada dua jenis belajar : (1) Belajar bermakna(meaningful learning) dan (2) Belajar menghafal (rote learning). Belajarbermakna adalah suatu proses belajar di mana informasi baru dihubungkandengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedangbelajar. Sedang Noeng Muhadjir mengatakan bahwa belajar bermakna yangdimaksud Ausubel adalah dimilikinya kesiapan belajar karena telahmemahami hakiki substansial dan hakiki kebutuhan individual dari apa yang sedang dan akan dipelajari.  Sedangkan belajar menghafal adalah siswaberusaha menerima dan menguasai bahan yang diberikan oleh guru atau yangdibaca tanpa makna.Sebagai ahli psikologi pendidikan Ausubel menaruh perhatian besarpada siswa di sekolah, dengan memperhatikan/memberikan tekanan-tekananpada unsur kebermaknaan dalam belajar melalui bahasa (meaningful verballearning). Kebermaknaan diartikan sebagai kombinasi dari info rmasi verbal,konsep, kaidah dan prinsip, bila ditinjau bersama-sama. Oleh karena itubelajar dengan prestasi hafalan saja tidak dianggap sebagai belajarbermakna.
Maka, menurut Ausubel supaya proses belajar siswa menghasilkansesuatu yang bermakna, tidak harus siswa menemukan sendiri semuanya.Malah, ada bahaya bahwa siswa yang kurang mahir dalam hal ini akan banyakmenebak dan mencoba-coba saja, tanpa menemukan sesuatu yang sungguhberarti baginya. Seandainya siswa sudah seorang ahli dalam mengadakanpenelitian demi untuk menemukan kebenaran baru, bahaya itu tidak ada;tetapi siswa bukan ahli, maka bahaya itu ada.Di lain pihak Ausubel mengakui bahwa pengetahuan dan pemahamanyang baru harus diintegrasikan ke dalam kerangka kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa; jadi mirip dengan Bruner tentang bangunan mental yangterstruktur. Karena itu, Ausubel tidak memandang belajar dengan menghafalsaja sebagai hasil belajar yang bermakna, karena hasil itu tidak dikaitkandengan isi dalam kerangka kognitif yang tersusun secara hierarkis apalagidiintegrasikan kedalamnya.Ia juga berpendapat bahwa pemerolehan informasi merupakan tujuanpembelajaran yang penting dan dalam hal-hal tertentu dapat mengarahkanguru untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Dalam hal ini gurubertanggung jawab untuk mengorganisasikan dan mempresentasikan apa yangperlu dipelajari oleh siswa, sedangkan peran siswa di sini adalah menguasaiyang disampaikan gurunya.
Belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful learning) yangdikemukakan oleh Ausubel adalah bila informasi yang akan dipelajari pesertadidik disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik itusehingga peserta didik itu mampu mengaitkan informasi barunya denganstruktur kognitif yang dimilikinya.Belajar seharusnya merupakan apa yang disebut asimilasi bermakna,materi yang dipelajari di asimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuanyang telah dipunyai sebelumnya. Untuk itu diperlukan dua persyaratan : a. Materi yang secara potensial bermakna dan dipilih oleh guru dan harussesuai dengan tingkat perkembangan dan pengetahuan masa lalu pesertadidik.b.. Diberikan dalam situasi belajar yang bermakna, faktor motivasionalmemegang peranan penting dalam hal ini, sebab peserta didik tidak akanmengasimilasikan materi baru tersebut apabila mereka tidak mempunyaikeinginan dan pengetahuan bagaimana melakukannya. Sehingga hal iniperlu diatur oleh guru, agar materi tidak dipelajari secara hafalan. Berdasarkan uraian di atas maka, belajar bermakna menurut Ausubeladalah suatu proses belajar di mana peserta didik dapat menghubungkaninformasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dan agarpembelajaran bermakna di perlukan 2 hal yakni pilihan materi yang bermaknasesuai tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa dan situasibelajar yang bermakna yang dipengaruhi oleh motivasi.Dengan demikian kunci keberhasilan belajar terletak padakebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa.Ausubel tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan belajar penemuan(discovery learning) lebih bermakna daripada kegiatan belajar penerimaan(reception learning). Sehingga dengan ceramahpun asalkan informasinya bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya sistematis akan dihasilkanbelajar yang baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar